Untuk beberapa orang, matematika mungkin merupakan suatu hal yang menakutkan atau sulit untuk dipelajari. Tidak menutup kemungkinan banyak pula orang tua yang beranggapan demikian.
Hal ini dapat mempengaruhi proses anak saat belajar matematika serta dapat membuat anak merasa enggan untuk belajar matematika. Padahal setiap aktifitas kehidupan, tidak akan bisa lepas dari matematika.
Hampir seluruh aspek kehidupan kita erat dengan matematika mulai dari takaran bumbu saat memasak, jumlah air saat mencuci, ukuran baju dan masih banyak lainnya.
Dengan matematika kita bisa mengaktivasi otak kanan dan kiri secara seimbang.
Stigma sulit matematika dapat diminimalisir apabila pengenalan matematika dilakukan melalui metode dan teknik yang menyenangkan serta dari usia dini.
Pengenalan matematika ini dapat diawali dengan kegiatan pra matematika yang mengkokohkan kemampuan dasar matematika anak pada usia dini.
Secara pengertian kegiatan pra matematika adalah kegiatan mengembangkan potensi alami terhadap angka dan kuantitas yang dimiliki setiap anak untuk berbagai bidang dalam kehidupan. Kegiatan ini dilakukan pada anak usia dini, masa kemampuan anak berkembang secara pesat.
Tujuan utama kegiatan pra matematika adalah pemenuhan kemampuan dasar anak sebelum masuk dalam tahap belajar matematika. Aspek pendukung lainnya dalam kegiatan pra matematika ialah aspek motorik halus, kasar, bahasa dan sosial.
Stigma sulit matematika dapat diminimalisir apabila pengenalan matematika dilakukan melalui metode dan teknik yang menyenangkan serta dari usia dini.
Pengenalan matematika ini dapat diawali dengan kegiatan pra matematika yang mengkokohkan kemampuan dasar matematika anak pada usia dini.
Pengertian Kegiatan Pra Matematika
Sebelum kita mengajarkan matematika kepada anak, alangkah baiknya kita mempersiapkan anak dengan kemampuan dasar matematika yang baik. Dengan memiliki kemampuan dasar matematika yang baik, anak akan lebih mudah memahami materi ajar kedepannya.Secara pengertian kegiatan pra matematika adalah kegiatan mengembangkan potensi alami terhadap angka dan kuantitas yang dimiliki setiap anak untuk berbagai bidang dalam kehidupan. Kegiatan ini dilakukan pada anak usia dini, masa kemampuan anak berkembang secara pesat.
Tujuan utama kegiatan pra matematika adalah pemenuhan kemampuan dasar anak sebelum masuk dalam tahap belajar matematika. Aspek pendukung lainnya dalam kegiatan pra matematika ialah aspek motorik halus, kasar, bahasa dan sosial.
Manfaat Kegiatan Pra Matematika
Kegiatan pra matematika tentang angka ini mengambil peranan penting dalam perkembangan anak usia dini. Karena kemampuan ini akan digunakan anak seumur hidupnya seperti :- Kemampuan berpikir logis
- Kemampuan memecahkan masalah
- Pengamatan terhadap pola
- Konsep dasar operasi matematika
Matematika Usia Dini
Sebelum masuk pengenalan matematika, orang tua dirasa perlu mengetahui tahapan perkembangan matematika anak usia dini. Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut :- Usia 1 tahun = anak mulai bisa mengenali mana kelompok benda yang mempunyai jumlah yang lebih banyak
- Usia 2 tahun = anak mulai bisa menyebutkan 1,2,3,.. tanpa memahami makna
- Usia 3 tahun = anak mulai memahami kuantitas, kalau satu berarti satu benda
- Usia 4-5 tahun = anak mulai mengenal angka, urutan angka, mampu menghitung mundur dan mampu mengenali dua digit angka.
Berdasarkan tahapan tersebut pengenalan awal matematika dimulai dari melalui tahapan:
- Pengenalan Kuantitas
- Pengenalan Simbol Angka
- Kombinasi Angka dan Kuantitas
Kondisi pengenalan matematika yang menyenangkan dapat merawat serta meningkatkan fitrah belajar anak. Dan saat fitrah belajar itu telah terawat dengan baik insya Allah anak akan lebih bersemangat dalam belajar.
Kegiatan Pra Matematika
Kegiatan pra matematika merupakan tahap pemanasan anak sebelum mulai mempelajari matematika lebih lanjut seperti konsep desimal dan seterusnya. Kegiatan pra matematika ini bisa dilakukan dirumah saat kondisi sedang bermain bersama bisa dirumah atau di playground edukatif serta dilakukan pada waktu optimal anak.Apa dan kapan sih waktu optimal anak? Waktu terbaik anak dalam berkegiatan, waktu ini bisa berbeda-beda tergantung anaknya. Umumnya waktu optimal anak pada waktu dimana segala kebutuhannya sudah terpenuhi atau dalam kondisi fresh.
Back to topik, berikut ini adalah kegiatan pra matematika :
- Classify : Kegiatan menggolongkan yang bertujuan mengenali himpunan dan anggota himpunannya dengan karakteristik tertentu. Contoh kegiatan : anak dapat memisahkan mana baju dan mana celana.
- Sorting : Kegiatan memilah sekumpulan benda ke dalam beberapa kelompok benda berdasarkan karakteristik benda yang lebih spesifik seperti bentuk, ukuran dan warna. Contoh kegiatan: memilah kumpulan kancing kedalam kelompok warna merah, biru dan lainnya.
- Comparing : Kegiatan membandingkan, yang mengandalkan sekali kemampuan persepsi visual anak. Kegiatan membandingkan bisa diterapkan terhadap jumlah/kuantitas ataupun ukuran. Contoh kegiatan : membandingkan dua buah pensil, mana yang lebih panjang
- Ordering : Kegiatan mengurutkan benda berdasarkan tingkat tertentu. Contoh kegiatan : mengurutkan mainan dari yang terkecil hingga terbesar. Untuk kegiatan ini jika melibatkan lebih dari 2 benda, jangan lupa mengenalkan istilah untuk benda yang berada diposisi tengah serta istilah-istilah lainnya seperti panjang, sedang, pendek.
- Position : Kegiatan memahami posisi untuk memahami kordinasi dalam matematika. Contoh kegiatan : mengenali posisi atas bawah, kanan, kiri, depan dan belakang.
- Pattern : Kegiatan yang bertujuan untuk melatih problem solving dan logica thinking, sehingga anak dapat menyelesaikan permasalahan dari pola yang di amatinya. Contoh kegiatan : membariskan benda dan menentukan benda selanjutnya berdasarkan pola A-B-C-A-B-C-A-B-… dan seterusnya.
- Shape : Kegiatan mengenali bentuk dasar sebagai tahap awal pengenalan geometri. Contoh : mengenali dan menyebutkan benda berbentuk lingkaran, segitiga atau persegi.
- Size : Kegiatan mengenali benda berdasarkan ukurannya, seperti besar, kecil, sedang, tinggi, pendek dst. Contoh kegiatan : mengenali dan mampu membandingkan mana benda yang tinggi.
Kunci utama pengenalan kegiatan tersebut adalah pembelajaran dari hal konkret ke pembelajaran abstrak. Dimana untuk pembelajaran konkret membutuhkan objek yang dapat dilihat dan disentuh anak seperti menghitung mobil-mobilan.
Pentingnya penguatan pembelajaran konkret sebelum masuk ke dalam pembelajaran abstrak. Karena saat pembelajaran abstrak anak sudah harus mampu membayangkan objek yang akan mereka hitung. Kegiatan pra matematika membantu anak agar lebih siap dalam menerima pembelajaran operasi matematika dikemudian harinya.
Setuju dengan pendapat kakak tentang pentingnya penguatan pembelajaran konkret sebelum masuk ke dalam pembelajaran abstrak. Kalau mereka langsung dibayangkan pada objek yang dihitung nanti kedepannya bisa menjadikan pemikiran bahwa matematika itu sulit dan ditakuti
ReplyDeleteternyata tahapan belajar matematika banyak juga ya MasyaAllah
ReplyDeletewah ada pra pembelajaran matematika untuk si kecil...
ReplyDeleteSetuju banget mba, penyampaian harus menyenangkan dan sesuai umur
ReplyDeleteEmang ilmu belajar tuu penting yaa mbaa, apalagi untuk mengajari anak belajar matematika
MasyaAllah, note. Ilmu baru, penting banget ini mah
ReplyDelete